Jumat, 14 November 2014

ANALISIS DAYA SAING PARIWISATA DALAM KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Oleh :
ANGGIE DERRY PRABAWA

NIM: 137003007




I.     PENDAHULUAN

Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan  pembangunan di segala bidang atau dengan istilahnya pembangunan yang  multidimensional. Adapun yang di maksud dengan pembangunan multidimensional  adalah pembangunan yang bersifat menyeluruh yaitu apa yang dinamakan dengan  pembangunan nasional. Tujuan dari pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu  masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Pada saat ini pemerintah pusat telah memberikan kewenangan yang luas  terhadap pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan daerahnya masing -  masing. Ini diperkuat dengan diterbitkannya undang - undang nomor 32 tahun 2004  tentang pemerintah daerah dan undang - undang nomor 33 tahun 2004 tentang  perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, ini  merupakan perwujudan dari kebijakan pemerintah pusat untuk memberdayakan dan  meningkatkan kemampuan masyarakat di daerah dalam rangka meningkatkan  perekonomian daerah. Kedua undang - undang tersebut memiliki makna yang sangat  penting bagi daerah karena adanya pemberian kewenangan dan pembiayaan, yang  selama ini merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Kewenangan di maksud mencakup seluruh bidang pemerintahan kecuali  kewenangan dalam politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, agama, serta  moneter dan fiskal. Kewenangan pembiayaannya yaitu daerah dapat menggali  sekaligus menikmati sumber - sumber potensi ekonomi serta sumber daya alamnya  tanpa adanya intervensi terlalu jauh dari pemerintah pusat. Hal tersebut akan dapat  berdampak terhadap kemajuan perekonomian daerah yang pada akhirnya tercipta  pembangunan di daerah.

Pemerintah daerah mempunyai fungsi antara lain mengalokasikan sumber – sumber ekonomi dalam bentuk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat daerah. Pembangunan ekonomi daerah pada hakekatnya adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakatnya dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal untuk merangsang perkembangan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah. Dalam konteks pembangunan daerah yang dapat dikembangkan salah satunya melalui sektor pariwisata. Indonesia menempatkan bidang pariwisata sebagai prioritas untuk pembangunan khususnya di daerah yang memiliki potensi wisata, hal ini memungkinkan dengan melihat keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, lautan yang luas dan disertai keadaan alam yang kaya raya dengan hasil tambang, hutan serta pemandangan alam yang indah, latar belakang kehidupan.
Indonesia merupakan negara yang banyak mempunyai peninggalan-peninggalan sejarah yang bernilai tinggi dan dapat dibanggakan, aneka ragam suku dan adat - istiadat, sehingga dapat dijadikan sebagai modal dasar pembangunan parawisata. Sebagaimana diketahui bahwa pariwisata merupakan suatu industri yang tidak mengeluarkan asap (the smokeless Industri) dan dapat menciptakan kemakmuran, karena dalam bidang parawisata dapat :
1.  Membuka lapangan kerja.
2.  Menambah pendapatan masyarakat daerah.
3.  Menambah devisa negara.
4.  Merangsang Pertumbuhan kebudayaan asli Indonesia. Kebudayaan yang ada di Indonesia dapat tumbuh karena adanya pariwisata.
5.  Menunjang gerak pembangunan di daerah. Di daerah pariwisata banyak timbul pembangunan jalan, hotel, restoran, dan lain-lainnya sehingga pembangunan di daerah itu lebih maju.

Karena itu pemerintah mengambil suatu kebijaksanaan untuk  mengembangkan pariwisata, sasaran yang ingin di capai dalam pengembangan pariwisata :
1.  Menyangkut hal-hal yang bersifat pragmatis seperti perluasan lapangan kerja dan bidang usaha serta meningkatkan devisa negara.
2.  Menyangkut hal-hal yang bersifat ideal seperti memperkenalkan alam dan kebudayaan, memupuk rasa cinta tanah air dan menanamkan jiwa semangat nilai - nilai UUD 1945.
3. Menyangkut masalah peningkatan mutu pelayanan.

Bila dikaitkan dengan pembangunan perekonomian dengan suatu pertumbuhan yang berimbang, pariwisata dapat diharapkan memegang peranan yang menentukan dan dapat dijadikan sebagai katalisator untuk mengembangkan pembangunan sektor-sektor lainnya, karena tidak hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menyediakan penginapan (hotel), makanan dan minuman (bar dan restaurant), perencanaan perjalanan (tour operator), pramuwisata (tourist guide), tetapi pariwisata juga memerlukan pula prasarana ekonomi seperti jalan-jalan, jembatan, terminal, lapangan udara, fasilitas olah raga, kantor pos dan telekomunikasi, bank, money changer.

Dari keterangan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa dengan adanya  pariwisata akan dapat menimbulkan dampak yang positif dari pembangunan bidang lainnya. Akan tetapi tidak dapat disangkal bahwa pariwisata juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, misalkan peredaran obat-obatan terlarang, masuknya kebudayaan asing  yang tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia seperti seks bebas dan mabuk-mabukan. Bila diperhatikan dari dampak positif yang diperoleh, sektor pariwisata dapat digunakan sebagai katalisator dalam menggerakkan berbagai kegiatan pembangunan, sehingga dapat diharapkan sebagai sumber devisa negara nomor tiga setelah migas dan non migas. Dalam lingkup pembangunan nasional sektor pariwisata  memiliki kontribusi berarti dalam Pendapatan Domestik Bruto (PDB) utamanya bila dikaitkan dengan sektor hotel dan restoran. Keterlibatan atau partisipasi masyarakat lokal menjadi penting bila dikaitkan dengan upaya keberlanjutan pariwisata itu sendiri dalam hal perlindungan terhadap lingkungan maupun manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini penting agar upaya pengembangan pariwisata tidak hanya demi meningkatkan pendapatan daerah tetapi juga betul-betul memberikan manfaat terutama yang berada di daerah obyek pariwisata yang bersangkutan. Obyek wisata bahari juga tempat nelayan beraktivitas, maka pengembangan wisatanya juga memberikan manfaat bagi masyarakat nelayan, jangan sampai para nelayan yang secara umum masih mengalami kemiskinan dan ketinggalan itu justru tersingkir karena berkembangnya pariwisata.  Pembangunan pariwisata alam bertujuan mengelola dan mengembangkan sumber daya alami dan hayati bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Pembangunan pariwisata harus memiliki peran dalam pembangunan ekonomi lokal masyarakat. Terlaksananya pembangunan pariwisata dapat membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat dari sektor perdagangan maupun jasa, sehebat apapun perkembangan suatu tempat wisata tidaklah ada artinya bagi masyarakat jika tidak dapat mendongkrak sektor ekonomi lokal dari tempat wisata. Masyarakat lokal memiliki peranan penting dalam pariwisata, jika pariwisata diletakkan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi dan memakmurkan masyarakat.
Pariwisata dapat digambarkan sebagai produk bersaing bila daerah tujuan wisata menarik, kompetitif dari segi kualitas, dibandingkan dengan produk dan jasa dari daerah tujuan wisata lain. Daya saing sektor pariwisata adalah kapasitas usaha pariwisata untuk menarik pengunjung asing maupun domestik yang berkunjung pada suatu tujuan wisata tertentu. Peningkatan daya saing dapat dicapai dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, meningkatkan kapabilitas pengelolaan sehingga mempunyai daya saing (Grant, 1991). Adanya peningkatan daya saing daerah tujuan wisata semakin menarik, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung. Industri pariwisata juga memberikan pendapatan bagi pemerintah melalui pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, pajak parkir, pajak akomodasi dan pajak-pajak lainnya. Disamping itu, industri pariwisata juga mendorong investasi pada infrastruktur di daerah kunjungan wisata seperti penyempurnaan jalan, pemeliharaan museum, monumen, kawasan wisata dan berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan.

Peningkatan daya saing dapat dicapai dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, meningkatkan kapabilitas pengelolaan sehingga mempunyai daya saing (Grant, 1991). Adanya peningkatan daya saing daerah tujuan wisata semakin menarik, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung. Industri pariwisata juga memberikan pendapatan bagi pemerintah melalui pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, pajak parkir, pajak akomodasi dan pajak-pajak lainnya. Disamping itu, industri pariwisata juga mendorong investasi pada infrastruktur di daerah kunjungan wisata seperti penyempurnaan jalan, pemeliharaan museum, monumen, kawasan wisata dan berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan.

Kecamatan Pantai Cermin merupakan bagian dari Kabupaten Serdang Bedagai dan merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang memiliki kekayaan alam berupa pantai yang indah, salah satunya adalah Pantai Cermin. Obyek wisata Pantai Cermin merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan untuk berkunjung. Obyek wisata harus di rancang, di bangun dan dikelola secara profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang. Membangun suatu obyek wisata harus di rancang sedemikian rupa berdasarkan kriteria yang cocok dengan daerah wisata tersebut.

Pembangunan prasarana wisata harus mempertimbangkan kondisi dan lokasi yang akan meningkatkan aksesibilitas suatu obyek wisata yang  pada gilirannya akan meningkatkan daya tarik dari obyek wisata itu sendiri. Di samping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank, apotek, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain. Sarana wisata secara kuantitatif menunjuk pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, dan secara kualitatif  menunjukkan pada mutu pelayanan yang diberikan dan tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Dalam hubungannya dengan jenis dan mutu pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun suatu standar wisata yang baku baik secara nasional maupun internasional, sehingga penyediaan sarana wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang akan disediakan.

Masyarakat Pantai Cermin berperan dalam melakukan promosi obyek wisata tersebut, selain promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai terhadap obyek wisata tersebut. Selain melakukan promosi masyarakat juga harus memberikan pelayanan terhadap wisatawan. Melakukan pelayanan terhadap wisatawan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu :
a.  Ramah tamah dalam menerima wisatawan.
b.  Jujur melayani wisatawan.
c.  Kesediaan masyarakat membantu memenuhi kebutuhan wisatawan di obyek  pariwisata.
d. Rasa aman yang di peroleh wisatawan, baik terhadap dirinya maupun harta bendanya.
Adanya partisipasi dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Serdang bedagai dengan masyarakat akan dapat mengembangkan pariwisata tersebut dengan cepat dan meningkatkan daya saing daerah pariwisata tersebut dengan daerah lain sehingga banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Cermin untuk menikmati keindahan alam Pantai Cermin. Industri pariwisata berperan dalam mengembangkan ekonomi lokal masyarakat, aktivitas perekonomian daerah akan meningkat di tandai dengan adanya  masyarakat yang berjualan atau berdagang, terciptanya industri padat karya yang dapat membuka lapangan kerja yang dapat menciptakan pendapatan bagi penduduk.

Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Obyek Wisata Pantai Cermin Tahun 2009 s/d 2012
menjelaskan bahwa jumlah pengunjung wisatawan nusantara yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin di tahun 2009 sebanyak 31.250 jiwa (27,51%). Tahun 2010 pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin sebesar 30.244 jiwa (26,62%), terjadi penurunan sebesar 0,89%. Tahun 2011 pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin sebesar 36.582 jiwa (32,20%), terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 5,58%, Tahun 2012 pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin sebesar 26.502 jiwa (23,33%), terjadi penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar 8,87%. Pengunjung wisatawan macanegara yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sedikit demi sedikit dari tahun ke tahun,  jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin masih sangat sedikit.


Melalui data tersebut kita dapat melihat adanya  peningkatan dan penurunan jumlah wisatawan yang berkungjung ke kawasan wisata pantai cermin serdang bedagai. Jumlah kunjungan adalah faktor utama yang berperan sebagai pemasukan bagi warga maupun manajemen wisata khususnya wisata bahari pantai cermin serdang bedagai dan secara otomatis pengembangan ekonomi local wilayah pantai cermin serdang bedagai. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa hal yang perlu dibahas adalah bagaimana meningkatkan  daya tarik wisata bahari di kabupaten serdang bedagai ini terutama di kecamatan pantai cermin,agar dapat meningkatkan kualitas mutu daya saing pariwisata dan diperlukan strategi untuk meningkatkan daya tarik wisata di kabupaten serdang bedagai karena salah satu indikator yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan cara melihat tingkat daya saing industri pariwisata yang ada di Kabupaten Jepara dan sebagai penentu daya saing bersumber dari penerimaan pendapatan daerah sektor industri pariwisata.

  

  
II.  PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah  perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin,keluar dari tempat kediamannya. Wisatawan melakukan aktifitas selama mereka tinggal di tempat tujuan wisata dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan (Marpaung,2002). Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan.

Menurut Norval dalam Muhammad Ilyas (2009), wisatawan internasional ialah setiap orang yang datang dari suatu negara asing, yang alasannya bukan untuk menetap atau bekerja di situ secara teratur, dan yang di negara dimana ia tinggal untuk sementara itu membelanjakan uang yang didapatkannya di lain tempat.Wisatawan memiliki beragam motif, minat, karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya yang berbeda-beda dan menjadikan mereka pihak yang menciptakan permintaan produk dan jasa wisata. Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka berdampak  pada kebutuhan wisata, dalam hal ini adalah permintaan wisata. Wisatawan sebagai salah satu pelaku industri pariwisata memegang peranan penting dalam pengembangan dunia pariwisata.untuk itu perlu dilakukan berbagai hal untuk menarik wisatan agar mau datang atau berkungjung ke lokasi tersebut.

Kegiatan pariwisata diyakini sebagai industri terbesar di dunia,baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang. Komoditas pariwisata dapat  dijadikan alternatif utama negara-negara berkembang untuk keluar dari keterbelakangan dan keterpurukan ekonomi. Pada wilayah yang tidak memiliki sumberdaya industri , namun memiliki potensi keindahan alam dan keunikan budaya masyarakat lokal, pariwisata dapat tumbuh dan berkembang.

Pariwisata dengan demikian merupakan salah satu jenis jasa industri yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi terutama dalam penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan,standar hidup,serta menstimulir pengembangan sektor-sektor lainnya (wahab dalam sihaloho,2002).

Pengembangan sektor pariwisata perlu terus diupayakan sesuai dengan Intruksi presiden Nomor 9 tahun 1969 yang bertujuan sebagai berikut :
a.    Untuk meningkatkan pendapatan devisa  dan pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya,perluasan kesempatan serta lapangan kerja serta mendorong kegiatan-kegiatan industri-industri penunjang dan industri-industri sampingan lainnya.
b.    Untuk memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
c.    Untuk meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional.

Perkembangan kepariwisataan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan keadaan politik. Dengan asumsi bahwa bila kondisi ekonomi maju,maka pendapatan masyarakat menjadi naik dan ketersediaan fasilitas yang baik serta situasi politik yang kondusif,membuat kepariwisataan di Indonesia akan cepat berkembang. Sebaliknya, pengembangan  kepariwisataan dapat pula mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menimbulkan demand akan barang dan jasa,yang pada gilirannya merangrang pertumbuhan produksi.

Pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai aspek strategis pembangunan ekonomi nasional maupun regional. Kegiatan pariwisata  beserta pengeluaran wisatawan dalam melakukan perjalanan,rekreasi, menginap di hotel,serta penggunaan fasilitas jasa-jasa hiburan lainnya,memberikan penghasilan pada sektor-sektor terkait. Kecuali itu, permintaan wisatawan akan barang dan jasa dapat merangsang pertumbuhan produksi dan pendapatan nasional/regional,baik langsung maupun tidak langsung.

2.2.    Ruang lingkup kepariwisataan

Secara umum pariwisata sebagai bagian dari kegiatan dalam sistem perwilayahan dapat diidentifikasikan tiga unsur pembentuk terjadinya kegiatan wisata yaitu :
a.    Ruang merupakan tempat kegiatan wisata berlangsung dimana kondisi fisik yang bersifat alami maupun binaan yang mempengaruhi perkembangan wisata, sesuai dengan daya tarik wisata yang dimiliki. Tingkat daya hubung antara lokasi wisata dengan sumber pasar juga merupakan hal yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan yang terjadi.
b.    Manusia sebagai pelaku kegiatan wisata baik sebagai pengelola maupun pemakai. Sebagai pemakai, wisatawan memiliki karakteristik yang akan mempengaruhi perilaku wisatanya. Sebagai pengelola, produsen jasa wisata ini juga memiliki perilaku yang berbeda karena faktor internal maupun eksternalnya.
c.    Prasarana dan sarana merupakan faktor penunjang yang menghubungkan tempat asal wisatawan dan tujuan wisatanya.

Kebijakan kepariwisataan Indonesia ,berdasarkan perkembangan pengambilan kebijakan,diklasifikasikan pada tiga tahap,yaitu tahap pertama (1961-1969), tahap kedua (1969-1999),tahap ketiga (1999-hingga sekarang). Kebijakan tahap pertama memiliki ciri penempatan kepariwisataan sebagai aspek kegiatan budaya.Pada tahap kedua ciri utama kebijakan kepariwisataan Indonesia adalah sebagai sumber devisa. Sedangkan pada tahap ketiga, kebijakan kepariwisataan diletakkan pada dua gagasan kunci, yakni berpijak pada kebudayaan tradisional serta sebagai wahana persahabatan antar bangsa (putra.dkk,2003).

Kegiatan kepariwisataan,secara esensial dan objektif merupakan kegiatan perdagangan jasa yang berbasis pada potensi-potensi ekonomi dan non-ekonomi, mulai dari sumber daya alam sampai sumber daya social budaya masyarakat dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.oleh karenanya,kepariwisataan mengandung tiga aspek,yaitu :
1.    Kepariwisataan sebagai suatu bentuk perdagangan jasa.
2.    Hubungan kegiatan bisnis kepariwisataan dengan kebudayaan dan di lingkungan hidup.
3.    Hukum yang mengatur kegiatan perdagangan jasa pariwisata dan hubungan pariwisata dengan kebudayaan.

Daya tarik wisata yang juga disebut obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata, dikelompokkan kedalam obyek dan daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Dalam penentuan obyek wisata berdasarkan pada kriteria- kriteria antara lain :
1.    Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan bersih.
2.    Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
3.    Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
4.    Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir.
5.    Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi, karena keindahan alam, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.
6.    Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa yang lampau.

2.3.    Sumber Daya Pariwisata

Sumber daya yang terkait dengan pengembangan pariwisata umumnya berupa sumber daya alam dan sumber daya budaya, disamping sumber daya manusia. Orang ataupun organisasi menggunakan sumber daya untuk beragam kegiatan pariwisata. Misalnya, di tempat kerja operator pariwisata digunakan sumber daya manusia (tenaga kerja), fasilitas dan peralatan (sumber daya fisik), menyediakan atraksi budaya sebagai    daya tarik wisata (sumber daya budaya), dan menjual pemandangan        alam sebagai atraksi wisata (sumber daya alam). Muaranya sebenarnya sama, yaitu bagaimana menggunakan sumber daya, baik secara individual maupun kombinasinya untuk memuaskan keinginan wisatawan yang beragam sesuai harapan

2.3.1. Sumber daya alam

Menurut Fennel (1999) (Pitana, 2009 dalam Pengantar Ilmu Pariwisata), sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya pariwisata diantaranya adalah sebagai berikut :
a.    Lokasi geografis.
     Hal ini menyangkut karakteristik ruang yang menentukan kondisi yang terkait dengan beberapa variabel lain, misalnya untuk wilayah Eropa yang dingin dan bersalju seperti Swiss dikembangkan untuk atraksi wisata ski es.
b.    Iklim dan cuaca.
     Ditentukan oleh latitude dan elevation diukur dari permukaan air laut, daratan, pegunungan, dan sebagainya. Bersama faktor geologis, iklim merupakan penentu utama dari lingkungan fisik yang mempengaruhi vegetasi, kehidupan binatang, angin, dan sebagainya.
c.    Topografi.
     Bentuk umum dari permukaan bumi (topografi) dan struktur permukaan bumi yang membuat beberapa areal geografis menjadi bentang alam yang unik. Aspek ini menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan kondisi geografis suatu wilayah/benua dengan wilayah/benua lainnya sehingga sangat menarik untuk menjadi atraksi wisata.
d.   Menyangkut sifat dan ragam material yang menyusun permukaan bumi, misalnya, formasi bebatuan alam, pasir, mineral, minyak dan sebagainya yang sangat unik dan menarik sehingga bisa dikembangkan menjadi atraksi wisata alam.
e.    Air.
     Air memegang peran sangat penting dalam menentukan tipe dan level dari rekreasi outdoor, misalnya, dikembangkan jenis wisata pantai/bahari, danau, sungai dan sebagainya, (sailing, cruising, fishing, diving, snorkeling, dan sebagainya).
f.     Vegetasi.
     Vegetasi merujuk pada keseluruhan kehidupan tumbuhan yang menutupi suatu area  tertentu. Kegiatan wisata sangat bergantung pada kehidupan dan formasi tumbuhan seperti ekowisata pada kawasan konservasi alam/hutan lindung.
g.    Fauna.
     Beragam binatang berperan cukup signifikan terhadap aktivitas wisata baik dipandang dari sisi konsumsi (misalnya wisata berburu dan mancing) maupun non-konsumsi.

2.3.2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia diakui sebagai salah satu komponen vital dalam pembangunan pariwisata. Hampir setiap tahap dan elemen pariwisata memerlukan sumber daya manusia untuk menggerakkanya. Singkatnya faktor sumber daya manusia sangat menentukan eksistensi pariwisata. Sebagai salah satu industri jasa, sikap dan kemampuan staff akan berdampak terhadap bagaimana pelayanan pariwisata diberikan kepada wisatawan yang secara langsung akan berdampak pada kenyamanan, kepuasan dan kesan atas kegiatan wisata yang dilakukannya.

2.3.3. Sumber Daya Budaya

Budaya sangat penting perannya dalam pariwisata. Salah satu hal yang menyebabkan orang ingin melakukan perjalanan wisata adalah adanya keinginan untuk melihat cara hidup dan budaya orang lain dibelahan dunia lain serta keinginan untuk mempelajari budaya orang lain tersebut. Sumber daya budaya dimungkinkan untuk menjadi faktor utama yang menarik wiasatawan untuk melakukan perjalanan wisatanya.
2.4. Komponen-komponen Wisata

Analisis sistem pariwisata tidak terlepas dari segmen pasar pariwisata karena segmen pasar pariwisata merupakan spesifikasi bentuk dari pariwisata yang dapat berfungsi sebagai bentuk khusus pariwisata. Hal ini terkait dengan output akhir yang diharapkan oleh wisatawan yaitu kepuasan akan obyek wisata yang dihasilkan. Untuk mewujudkan sistem pariwisata yang diinginkan, maka diperlukan beberapa komponen pariwisata. Menurut Inskeep (1991:38), di berbagai macam literatur dimuat berbagai macam komponen wisata. Namun ada beberapa komponen wisata yang selalu ada dan merupakan komponen dasar dari wisata. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Komponen-komponen wisata tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.    Atraksi dan kegiatan-kegiatan wisata. Kegiatan-kegiatan wisata yang dimaksud berupa semua hal yang berhubungan dengan lingkungan alami, kebudayaan, keunikan suatu daerah dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan wisata yang menarik wisatawan untuk mengunjungi sebuah obyek wisata.
b.    Akomodasi. Akomodasi yang dimaksud adalah berbagai macam hotel dan berbagai jenis fasilitas lain yang berhubungan dengan pelayanan untuk para wisatawan yang berniat untuk bermalam selama perjalanan wisata yang mereka lakukan.
c.    Fasilitas dan pelayanan wisata. Fasilitas dan pelayanan wisata yang dimaksud adalah semua fasilitas yang dibutuhkan dalam perencanaan kawasan wisata. Fasilitas tersebut termasuk tour and travel operations (disebut juga pelayanan penyambutan). Fasilitas tersebut misalnya, restoran dan berbagai jenis tempat makan lainnya, toko-toko untuk menjual hasil kerajinan tangan, cinderamata, toko-toko khusus, toko kelontong, bank, tempat penukaran uang dan fasilitas pelayanan keuangan lainnya, kantor informasi wisata, pelayanan pribadi (seperti salon kecantikan), fasilitas  pelayanan kesehatan, fasilitas keamanan umum (termasuk kantor polisi dan pemadam kebakaran), dan fasilitas perjalanan untuk masuk dan keluar (seperti kantor imigrasi dan bea cukai).
d.   Fasilitas dan pelayanan transportasi. Meliputi transportasi akses dari dan menuju kawasan wisata, transportasi internal yang menghubungkan atraksi utama kawasan wisata dan kawasan pembangunan, termasuk semua jenis fasilitas dan pelayanan yang berhubungan dengan transportasi darat, air, dan udara.
e.    Infrastruktur lain. Infrastruktur yang dimaksud adalah penyediaan air bersih, listrik, drainase, saluran air kotor, telekomunikasi (seperti telepon, telegram, telex, faksimili, dan radio).
f.     Elemen kelembagaan. Kelembagaan yang dimaksud adalah kelembagaan yang diperlukan untuk membangun dan mengelola kegiatan wisata, termasuk perencanaan tenaga kerja dan program pendidikan dan pelatihan; menyusun strategi marketing dan program promosi; menstrukturisasi organisasi wisata sektor umum dan swasta; peraturan dan perundangan yang berhubungan dengan wisata; menentukan kebijakan penanaman modal bagi sektor publik dan swasta; mengendalikan program ekonomi, lingkungan, dan sosial kebudayaan.

2.5. Potesi pariwisata serdang bedagai

Potensi utama dari Kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang Pariwisata adalah letak geografisnya. Kabupaten Serdang Bedagai menawarkan pesona wisata bahari, wisata alam dan wisata budaya yang menakjubkan. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai kurang lebih 95 Km ini, merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari. . Selain itu Pulau Berhala juga akan dipersiapkan menjadi marine tourism (wisata bahari). Hal ini ditandai dengan akan disetujuinya pengembangan objek wisata bahari di lokasi itu oleh investor. Hal ini diharapkan dapat menambah pemasukan PAD dari sektor Pariwisata.  Sebagian dari lokasi objek wisata pantai didaerah ini dikelola secara sederhana, tetapi salah satu diantaranya telah dikembangkan secara profesional bekerjasama dengan investor Malaysia, yakni Kawasan Wisata Theme Park Pantai Cermin sebagai ikon Pariwisata di Sumatera Utara akan terus dikembangkan terlebih letaknya cukup strategis dan tidak terlalu jauh dari pusat kota Medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara. Untuk wisata alam, wilayahnya dilalui banyak sungai besar, sedang dan kecil yang berasal dari pegununan Bukit Barisan. Air gunung yang sejuk dan segar mengalir berliku-liku mengukir panorama alam yang indah dan mempesona menuju Selat Malaka. Kondisi ini menjadikan Serdang Bedagai memiliki beberapa obyek wisata pemandian alam yang telah dikelola sebagai tempat wisata. Sedangkan untuk wisata budaya, penduduknya yang terdiri dari berbagai jenis etnis yakni Melayu sebagai etnis asli serta Simalungun, Batak Toba, Jawa, Karo, Mandailing dan lain-lain sebagai etnis pandatang, memiliki beragam adat istiadat dan budaya yang layak dilestarikan. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki satu pulau diantara 12 pulau terluar dari Indonesia yaitu Pulau Berhala yang letaknya 70 mil dari Belawan dan 21 mil dari Tanjung Beringin yang memiliki panorama pantai yang unik dan indah, keindahan terumbu karang, hutan tropis jenis flora dan fauna dan akan dikembangkan tempat wisata yagn berwawasan ramah lingkungan.

Potensi utama dari Kabupaten Serdang bedagai dalam bidang Pariwisata adalah letak geografisnya. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai kurang lebih 95 Km ini, merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari. Hingga saat ini tercatat ada 7 (tujuh) lokasi objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan pemasukan PAD Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata itu adalah :
·       Pantai Mutiara 88, 43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Mutiara 88 berada di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin sekitar 43 Km dari kota Medan. Objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya di areal hutan bakau (manggrove) di tepi pantai. Pengunjung objek wisata ini dapat melihat tempat berkembang biaknya ikan laut dan kepiting di dalam air diantara akar-akar phon bakau.
·       Pantai Gudang Garam, 43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Gudang Garam juga terdapat di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Di Pantai Gudang Garam tersedia fasilitas penginapan (hotel) dilengkapi AC, Restoran Seafood, Karaoke/Musik dan Pondok – Pondok Santai serta beberapa kolam pancing yang cukup luas.
·       Pantai Pondok Permai, 43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Terletak di pinggiran pantai Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, objek wisata Pondok Permai sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota-kota besar di Sumatera Utara bahkan di Indonesia. Restorannya yang berada sangat dekat dengan bibir pantai mengundang minat pengunjung untuk sering dating ke objek wisata Pondok Permai ini. Di areal ± 10 Ha pada lokasi ini tersedia kolam pancing, sepeda air, pondok-pondok santai dan kuda tunggangan. Makanan khas ikan laut, kepiting, udang dan kerang (seafood) selalu tersedia disini, fasilitas lain tersedia hiburan / musik karaoke. Di lokasi objek wisata ini sangat cocok untuk bermain layang – layang dan volly pantai. Di objek wisata yang satu ini pengunjung paling banyak pada hari-hari weekend, terutama pada sore hari. Mungkin sudah menjadi sebuah life style di kalangan pengusaha di Medan yang datang ke objek wisata ini bukan untuk bertamasya tapi sekedar jalan-jalan sore. Sebahagian dari mereka mengunjungi pantai ini hanya untuk bersantai sambil menikmati hidangan dan berkaraoke ria dengan koleksi lagu-lagu lawas sampai lagu-lagu yang sedang hit saat ini.
·       Pantai Cermin Theme Park, 45 km dari ibukota Propinsi dan 25 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Cermin Theme Park berada di Kecamatan Pantai Cermin (pantai Cermin dahulu). Objek wisata ini merupakan tujuan wisata yang telah dikemas dengan baik dan professional yang memiliki banyak fasilitas rekreasi seperti slide & polls, olah raga air (jetski, kayak dan banana boat), mini zoo (kebun binatang mini), bird park (taman burung), water castle (istana air), pet shop (toko hewan) dan restoran. Semua daerah / lokasi objek wisata diatas tersebar sepanjang garis pantai di Kabupaten Serdang Bedagai.
·       Pantai Kuala Putri, 48 km dari ibukota Propinsi dan 28 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Kuala Putri terletak di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin, sekitar 48 Km dari Medan. Di objek wisata ini pengunjung dapat berbaur dan melihat kehidupan masyarakat nelayan. Disini terdapat restoran, seafood, pondok-pondok santai dan panggung hiburan serta kolam pancing.
·       Pantai Klang, 48 km dari ibukota Propinsi dan 28 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Klang berada di Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan, yang berjarak ± 48 Km dari kota Medan. Udara sejuk dan segar sangat terasa ketika memasuki lokasi objek wisata Pantai Klang. Di bawah pepohonan rindang pengunjung dapat bersantai sambil menikmati aneka makanan laut (seafood) lezat yang banyak dijual di sekitar pantai. Hamparan pasir putih di objek wisata ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai arena bermain bola volley pantai maupun olahraga lainnya. Disini terdapat panggung terbuka dan pondok-pondok santai yang sering dipakai pengunjung sebagai tempat arisan dan tempat bersantai keluarga. Sekitar 75 meter dari bibir pantai, pengunjung dapat menjumpai sumur tua yang bernama “Sumur Pandan”. Walaupun terletak tidak jauh dari bibir pantai tetapi airnya tetap tawar. Sebagian besar pengunjung percaya bahwa air sumur ini berkhasiat sebagai obat awet muda dan enteng jodoh.
·       Pantai Sialang Buah, Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, berjarak ± 60 Km dari kota Medan atau ± 48 Km dari Sei Rampah (Ibukota Kab. Serdang Bedagai) melewati rute Medan – Tebing Tinggi. Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung yang dating kesini bukan hanya sekedar meinkmati pemandangan alamnya yang menawan, tapi juga membeli ikan-ikan laut segar. Di pinggir pantai terdapat pondok-pondok santai dan warung makanan. Juga tersedia tempat penyewaan ban (pelampung) bagi pengunjung yang ingin berenag di pantai. Semilir angin yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai disini. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan local maupun domestik pada hari libur. Pengunjung dapat membeli kerang yang banyak dijual dipinggir pantai, sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Selain objek wisata diatas yang telah dikembangkan dan memberikan PAD bagi Kabupaten Serdang Bedagai, masih terdapat beberapa lokasi di sepanjang garis pantai itu yang masih berpotensi untuk dikembangkan seperti :
·       Pantai Citra Wangi, 47 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
·       Pantai Sri Mersing, 48 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
·       Pantai Matik-matik, 53 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
·       Pantai Nipah Indah, 55 km dari Medan (jalur P.Cermin menelusuri pantai)
·       Pantai Sentang, 61 km dari ibukota Propinsi dan 48 km dari ibukota Kabupaten. Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu.
·       Pantai Merdeka Indah, 65 km dari ibukota Propinsi dan 48 km dari ibukota Kabupaten. Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin.
·       Pantai Budi, 65 km dari ibukota Propinsi dan 48 km dari ibukota Kabupaten. Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu.

Ke enam objek wisata ini berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari. Selain berdekatan jalan penghubung antara objek di atas memiliki aksesibilitas yang baik dengan jalur transportasi jalan kelas III B yang dikenal dengan jalur menelusuri pantai.Selain keenam objek wisata tersebut di atas yang akan di kembangkan Kabupaten Serdang Bedagai juga memiliki sebuah pulau yang bernama Pulau Berhala. Pulau Berhala juga akan dipersiapkan menjadi marine tourisme ( wisata bahari ). Pulau Berhala memiliki trumbu karang yang masih bagus dan terdapat banyak jenis ikan yang hidup di perairan dangkal. Daratan yang memiliki luas 5 hektare ini berada di selat malaka yang dekat dengan perbatasan  Negara Malaysia. Sehingga jika dikembangkan objek wisata ini akan menarik wisatawan dari Malaysia maupun Singapura.

Wacana ini berfokus pada pengembangan wisata bahari khususnya wisata diving dan snorkeling di kabupaten sedang bedagai, yang selanjutnya mengkaji bentuk persepsi wisatawan mancanegara dengan indikator- indikator pengembangan pariwisata sehingga dapat menciptakan strategi pengembangan.Pembangunan kepariwisataan pada umumnya diarahkan sebagai sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, memberdayakan perekonomian masyarakat, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan kawasan wisata harus merupakan pengembangan yang terencana secara menyeluruh sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi    tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Demikian pula kebijakan pemerintah kabupaten dalam pengembangan kawasan wisata yang ada di kabupaten serdang bedagai, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat local.

2.6.    Daya Saing

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tetntang standar proses, mendefinisikan daya saing adalah kemampuan untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih cepat atau lebih bermakna. Kemampuan yang dimaksud adalah (1) kemampuan memperkokoh pangsa pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3) kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.

2.6.1. Teori Daya Saing

Menurut Porter (1995) dapat didefinisikan sebagai kemampuan usaha suatu perusahaan dalam industri untuk mengadapi berbagai lingkungan yang dihadapi. Daya saing ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu perusahaan dan sangat bergantung pada tingkat sumber daya relatif yang dimilikinya atau biasa kita sebut keunggulan kompetitif. Selanjutnya, Porter menjelaskan pentingnya daya saing karena tiga hal berikut: (1) mendorong produktivitas dan meningkatkan kemampuan mandiri, (2) dapat meningkatkan kapasitas ekonomi, baik dalam konteks regional ekonomi maupun kuantitas pelaku ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat, (3) kepercayaan bahwa mekanisme pasar lebih menciptakan efisiensi.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk menentukan daya saing, antara lain :
1.  Harga yang murah
Harga murah artinya tidak sekedar murah, namun tetap mempertahankan kualitas. Kualitas sama tapi harga yang lebih murah tentu saja lebih menguntungkan konsumen. Akan lebih baik lagi bila harga murah tetapi mampu memberikan kualitas yang lebih baik dibandingkan pesaing. Umumnya perusahaan yang menawarkan produk yang lebih murah adalah perusahaan yang umumnya dapat melakukan efisiensi. Dalam istilah Michael Potter, perusahaan mempunyai keunggulan dari segi biaya (cost leadership). Dengan efisiensi ini, perusahaan memperoleh margin yang sama atau lebih besar meskipun menetapkan harga yang murah karena biaya yang lebih kecil.
2. Diferensiasi
Melakukan diferensisai berarti menawarkan atau melakukan hal yang berbeda dibandingkan dengan pesaing. Sesuatu yang ditawarkan berbeda, akan memberikan perhatian bagi konsumen. Berbeda, maksudnya bukan hanya sekedar berbeda, misalnya berbeda hanya dalam kemasan, tetapi perbedaan tersebut haruslah unik, atau bisa memberikan nilai tambah yang tidak bisa diberikan produk pesaing.

3.    Pelayanan
Pelayanan juga dapat dijadikan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan yang dapat memberikan service excellence dapat memuaskan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Perusahaan-perusahaan 16 bersaing terutama dalam memanjakan pelanggannya, yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya.

2.7.    Pengembangan Ekonomi Wilayah

Pembangunan wilayah pada dasarnya merupakan proses yang dinamis,rumit,dan berdimensi jamak.sekalipun seluruh stakeholder sudah dilibatkan,belum tentu hasilnya memuaskaan.Dengan kata lain senantiasa lahir hasil-hasil yang tidak diinginkan (eksternalitas),terutama berkenaan dengan pengangguran, subsidi salah sasaran,dan kemiskinan. Itulah sebabnya dasar konsepsional pembangunan wilayah diarahkan pada pembangunan yang secara efektif mampu menghadapi permasalahan pembangunan  masing-masing wilayah.pengertian dan penerapan pembangunan wilayah pada umumnya dikaitkan dengan kebijakan ekonomi atau keputusan politik yang berhubungan dengan alokasi secara spasial dari kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan. Dengan demikian, kesepakatan nasional yang menyangkut sistem politik dan pemerintah, atau aturan mendasar lainnya sangat menentukan pengertian dari pembangunan wilayah.sangat penting bahwa pembangungan wilayah memerlukan perencanaan dan kordinasi secara terpadu,secara vertikal dan horizontal untuk mengantisipasi aliran eksternalitas secara spasial dan akumulatif.Dengan demikian , kebijakan dan program pembangunan wilayah yang disusun tidak hanya dapat memberi panduan yang terarah dan efisien bagi pemecahan permasalahan,tetapi lebih jauh memberi jaminan akan berkelanjutan sistem produksi dalam wilayah.

Demi tercapainya tujuan pengembangan pariwisata yang menunjang pengembangan ekonomi wilayah dan pembangunan  nasional, maka dilakukan usaha memperluas atau meningkatkan pengembangan kawasan objek wisata bahari di kabupaten Serdang Bedagai. Bila demikian halnya  maka pada masa mendatang daya tarik wisatawan atau kunjungan wisata local( nusantara),regional, maupun mancanegara diharapkan akan semakin meningkat.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dilokasi wisata pantai cermin khususnya dan  objek wisata bahari di kabupaten serdang bedagai umumnya akan meningkatkan laba dan pertumbuhan usaha dalam sub sektor pariwisata di masa mendatang,meningkatkan devisa Negara, dan pendapatan asli daerah (PAD) dapat menunjang pelaksanaan pembangunan wilayah maupun nasional,meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi pariwisata, membuka kesempatan kerja bagi penduduk lokal dan sekitarnya, meningkatkan ekspor nonmigas  berupa komoditi hasil pertanian dan industri kerajinan tangan sebagai sektor pendukung dalam kepariwisataan.Untuk itu asumsi kuat agar jumlah kunjungan wisata meningkat adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor : kondisi sarana dan prasarana yang baik. Akomodasi yang memadai,pelayanan terhadap wisatawan cukup memuaskan,harga yang relative terjangkau,transportasi yang memadai. Hal ini yang mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan menanbah pendapatan daerah dan mengembangan wilayah lokal.

  

III.        PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.       Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a.    Faktor-faktor          yang    mendukung     pengembangan pariwisata di kabupaten serdang bedagai  adalah kondisi sarana dan prasarana yang baik. Akomodasi yang memadai,pelayanan terhadap wisatawan cukup memuaskan, harga yang relative terjangkau, transportasi yang memadai . untuk itu diperlukan strategi-strategi seperti tersebut diatas untuk menarik wisatawan.
b.    Pariwisata sebagai salah satu Sumber pendapatan daerah maka dalam hal ini diperlukan peningkatan kualitas  daya saing pariwisata daerah kabupaten serdang beadagai.
c.    Untuk mencapai kesuksesan dalam pembangunan pariwisata diperlukan pemahaman baik dari sisi pemerintah sebagai regulator maupun dari sisi pengusaha selaku pelaku bisnis. Pemerintah harus memperhatikan dan memastikan bahwa pembangunan pariwisata akan mampu memberikan keuntungan sekaligus menekan biaya sosial ekonomi serta dampak lingkungan sekecil mungkin. Penyerapan tenaga kerja, sumber pendapatan daerah, dan sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah peranan yang dapat diberikan oleh industri pariwisata.

3.2.       Saran

Sehubungan dengan pembahasan di atas, maka saran-saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut :
1.    Diharapkan pemerintah daerah kabupaten serdang Bedagai agar dalam penyusunan konsep rencana pengembangan sektor pariwisata hendaknya lebih  memperhatikan dan   menganalisis potensi sektor pariwisata agar menghasilkan suatu konsep yang efektif dan efisien.
2.    Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan diharapkan bukan hanya sekedar wacana tapi benar-benar diaplikasikan, minimal dengan program penyadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan, khususnya lingkungan bahari.
3.    Guna mewujudkan peningkatan sektor pariwisata di Kabupaten serdang bedagai diharapkan kemauan pemerintah, masyarakat dan stakeholders lainnya melakukan reformasi sosial, ekonomi dan teknologi dalam menciptakan iklim usaha.
4.    Peningakatan kualitas faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisata  bertambah diharapkan lebih diperhatikan oleh pemerintah kabupaten serdang bedagai.
5.    Masyarakat Pantai Cermin khususnya berperan dalam melakukan promosi obyek wisata tersebut, selain promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten serdang Bedagai terhadap obyek wisata tersebut.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar