Sabtu, 15 November 2014

FARANDHY ESHAD SIREGAR

NAMA                                  : FARANDHY ERSHAD SIREGAR
NIM                                       : 137003003
MATA  KULIAH              : PERENCANAAN SUMBER DAYA ALAM

ANALISIS DAYA  SAING KOTA MEDAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA MEDAN
                Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten / Kota dalam melakukan pembangunan tergantung pada permasalahan dan karakter wilayah dari Kabupaten / Kota tersebut. Daya saing daerah memiliki beberapa indikator antara lain Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah dan lain – lain. Kota Medan yang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara dari segi indikator Sumber Daya Alam hanya dari sektor Perikanan sedangkan dari sektor Pertambangan dan Kehutanan, Kota Medan sangat minim sekali. Sedangkan dari segi perekonomian daerah, Kota Medan merupakan Kota yang paling tinggi Pendapatan Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu dari tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan Perekonomian Kota Medan dari sektor unggulan untuk meningkatkan Daya Saing Daerah Kota Medan.
            Sektor Unggulan Kota Medan dalam meningkatkan daya saing daerah banyak bertumpu pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini yang merupakan data dari BPS Kota Medan :

PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku Tahun
2010 -  2012 ( Jutaan Rupiah )
Lapangan Usaha
2010
2011
2012
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pertanaian
2.225.319,91
2.340.771,21
2.579.127,20
2. Pertambangan dan Penggalian
2.945,70
2.910,46
2.932,26
3. Industri Pengolahan
12.475.525,44
13.464.885,26
14.567.460,19
4. Listrik, Gas dan Air Minum
1.415.443,98
1.579.106,41
1.618.516,16
5. Bangunan
8.149.938,26
9.830.513,95
11.355.365,20
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
22.431.993,66
24.263.410,06
26.892.959,91
7. Pengangkutan dan Komunikasi
15.786.832,71
17.804.019,19
20.315.427,20
8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan
11.893.128,25
14.142.262,49
16.334.773,00
9. Jasa – jasa
8.933.948,52
10.182.878,36
11.733.881,04
PDRB
83.315.016,03
93.610.757,40
105.400.442,18
Sumber : BPS Kota Medan
            
Dari tabel diatas dapat kita lihat sektor – sektor perekonomian yang menjadi sektor unggulan pada PDRB Kota Medan pada tahun 2010 – 2012 yaitu :
1. Perdagangan, Hotel dan Restoran
2. Pengangkutan dan Komunikasi
3. Industri Pengolahan
4. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah danJasa Perusahaan
            Dari data diatas dapat dilihat bahwa sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menyumbangkan sekitar 28 % dari total PDRB pada Tahun 2010, 27 % pada Tahun 2011 dan 26 % pada Tahun 2012. Meskipun menurun setiap tahunnya, namun sektor ini sangat berperan besar dalam menyumbangkan PDRB kota Medan setiap tahunnya. Sektor ini berkurang setiap tahun dapat disebabkan karena para pelaku usaha mulai melirik daerah pinggiran Kota Medan karena harga sewa lahan maupun harga toko di Kota Medan mengalami kenaikan yang signifikan sehingga para pelaku usaha mencari daerah yang dekat perbatasan Kota Medan agar tidak jauh dari Kota Medan yang memiliki pasar sangat besar. Kaitannya dalam Perencanaan Wilayah Kota Medan ke depannya maka sektor ini harus dipertahankan oleh Pemerintah Kota Medanuntuk tidak terus turun setiap tahunnya karena sektor ini merupakan sektor yang terbesar menyumbangkan PDRB kepada Kota Medan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengambil kebijakan – kebijakan yang menguntungkan baik dari Pengusaha maupun Pemerintah itu sendiri seperti dengan memberikan insentif kepada para pelaku usaha dari sektor yang berupa pengurangan Pajak untuk 3 tahun pertama sejak memulai usaha lalu setelahnya dapat disesuaikan Pajak tersebut. Atau juga dapat dilakukan promosi pariwisata di Kota Medan sehingga dengan sendirinya sektor ini akan meningkat dengan adanya pariwisata di Kota Medan.
            Sektor unggulan kedua yaitu Pengangkutan dan Komunikasi menyumbangkan sekitar 19 % pada PDRB setiap tahunnya. Walaupun naik dari segi jumlah, namun dari persentase sektor ini cenderung tetap atau statis setiap tahunnya. Kaitannya dengan Perencanaan Wilayah Kota Medan maka sektor ini perlu ditingkatkan dengan melakukan perbaikan – perbaikan infrastruktur seperti jalan raya yang tidak rusak sehingga sektor pengangkutan atau transportasi tidak statis dan dapat ditingkatkan. Dengan pindahnya bandara dari Polonia ke Kuala Namu, maka akses pengangkutan Medan menuju bandara sangat diperlukan sehingga Pemerintah dapat mengundang investor untuk berinvestasi dalam bidang pengangkutan masyarakat yang ingin menuju bandara sehingga akses dari Kota Medan maupun sebaliknya, sehingga PDRB dari sektor ini menjadi naik.
            Sektor unggulan ketiga yaitu industri pengolahan menyumbangkan 15% pada tahun 2010 pada PDRB Kota Medan, 14% pada Tahun 2011 dan 13% pada Tahun 2012. Sektor ini mengalami kemunduran dikarenakan wilayah lain yang berada di Perbatasan Kota Medan seperti Deli Serdang memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelaku usaha industri olahan dikarenakan masih banyaknya lahan yang tersedia dan harga lahan yang tidak terlalu mahal. Kaitanya dengan Perencanaan Wilayah Kota Medan adalah dengan meningkatkan sektor pengangkutan karena walaupun pabrik industri ada di luar Kota Medan, akan tetapi pemasarannya maupun pelabuhan tempat mereka mengirimkan barang – barang terdapat di Kota Medan.
            Sektor Unggulan keempat yaitu Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan menyumbangkan 14% di tahun 2010 pada PDRB Kota Medan, 15% pada Tahun 2011, dan 16% pada Tahun 2012. Harapan dari sektor ini untuk meningkat lebih baik lagi sangat besar diharapkan karena sektor ini setiap tahunnya meningkat karena semakin banyaknya masyarakat yang peduli akan masa depan sehingga sektor keuangan dan asuransi menjadi primadona dalam perekonomian Kota Medan. Kaitannya dengan Perencanaan Wilayah adalah dengan semakin banyaknya orang yang peduli akan masa depannya dan keamanan dalam menjaga keuangannya, maka akan semakin orang banyak menabung sehingga kas di Bank pun akan melimpah sehingga masyarakat yang ingin melakukan kredit atau pinjaman untuk membentuk atau mendirikan usaha semakin banyak sehingga imbas ke Pemerintah juga semakin besar karena majunya perekonomian Kota Medan dengan banyaknya para pelaku usaha baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar